PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN DEKOMPOSER NASI BASI

Daftar isi
  1. Tujuan Pembuatan pupuk organik cair
  2. Manfaat Pembuatan pupuk organik cair
  3. Persiapan Alat dan Bahan 
  4. Langkah Pembuatan
  5. Cara Penggunaan Pupuk Organik Cair
  6. Kesimpulan Dan Saran

Melanjutkan tulisan saya sebelumnya tentang memanfaatan nasi basi untuk membuat pupuk.  Maka disini akan saya uraikan lagi manfaat yang lain dari nasi basi, yaitu sebagai dekomposer untuk membuat pupuk cair organik.

Sebelum ke langkah pembuatan, saya akan jelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan dekomposer menurut saya sendiri. Dekomposer adalah bibit mikroba atau starter yang digunakan sebagai pengurai dan membantu siklus nutrisi kembali ke ekosistem. Dekomposer membuat tanah kaya akan senyawa organik, dengan itu. Zat seperti karbon, air dan nitrogen dikembalikan ke ekosistem melalui tindakan pengurai. Organisme penting ini mengkonsumsi bahan organik, mengubah zat kembali ke bentuk anorganik. Secara rinci akan saya jelaskan tentang dekomposer di artikel berikutnya.

Sebenarnya dekomposer itu sendiri sudah ada dan di jual di toko – toko pertanian dengan berbagai merk, salah satunya EM4 dan untuk satu botol ukuran 1 liter dijual dengan harga Rp. 20.000,00. Mungkin dibenak anda sekalian bertanya, kenapa harus membuat jika sudah ada yang menjual? Atau mungkin pertanyaannya sama seperti yang saya pikirkan “apa mungkin kandungannya sama antara dekomposer yang dibuat sendiri dengan yang dijual ada di toko – toko pertanian?”. Untuk menjawab pertanyaan saya dan anda sekalian mari kita lanjutkan ke tujuan pembuatan pupuk organik cair menggunakan dekomposer dari nasi basi.

1. Tujuan Pembuatan pupuk organik cair

Tujuan dari pembuatan dekomposer sendiri adalah memanfaatkan sampah organik berupa nasi basi, seperti yang saya jelaskan di artikel sebelumnya menjadi lebih berguna. Tujuan yang lain dari pembuatan dekomposer ini juga mengurangi pengeluaran. Karena saya tidak perlu lagi membeli pupuk kompos maupun pupuk kimia untuk tanaman cabe dan tanaman buah naga yang ada di halaman belakang rumah saya.

Disini jelas bahwa tujuan utama yang sudah saya tuliskan di atas adalah karena kebutuhan akan pupuk. Mungkin anda sekalian bisa mengembangkan pembuatan pupuk dari sampah organik sendiri sehingga layak untuk dijual dan dijadikan peluang usaha, silahkan anda berkreasi sendiri.

2. Manfaat Pembuatan pupuk organik cair.

Manfaat dari pembuatan pupuk organik cair menggunakan dekomposer dari nasi basi yang sudah saya rasakan adalah terpakainya sampah yang selama ini saya anggap mengganggu. Dan saya juga bisa menghemat biaya karena saya tidak perlu lagi membeli pupuk untuk tanaman cabe, buah naga dan melon yang sedang saya tanam. 

Apa tanaman bisa subur hanya dengan pupuk yang dibuat sendiri? Mungkin saya tidak bisa menjelaskan secara detail kandungan yang ada di dalam pupuk buatan yang sudah saya buat, dibawah ini saya tampilkan foto-foto dokumentasi perbandingan dari tanaman yang sudah saya pupuk dengan pupuk buatan sendiri dan dengan tanaman yang tidak saya dipupuk sama sekali berikut foto dokumentasinya.

tanaman melon madu umur 1 minggu yang dipupuk dengan pupuk cair buatan sendiri

tanaman melon madu umur 1 minggu yang tidak dipupuk

tanaman cabe umur 4 minggu yang dipupuk dengan pupuk buatan sendiri 

tanaman cabe umur 4 minggu yang dipupuk dengan pupuk buatan sendiri
tanaman cabe umur 4 minggu yang tidak dipupuk
tanaman cabe umur 4 minggu yang tidak dipupuk
Saya yakin anda bisa membandingkan sendiri dari hasil tanaman yang sudah saya pupuk dengan pupuk buatan sendiri dengan tanaman yang tidak dipupuk.

3. Persiapan Alat dan Bahan 

Seperti biasa sebelum kita melanjutkan ke langkah pembuatan maka kita harus mempersiapkan alat dan bahan yang akan dibutuhkan, diantaranya :
a. Persiapan alat
  • Ember atau baskom (ukuran bisa disesuaikan dengan bahan yang akan anda dibuat)
  • Bambu yang sudah dipotong (digunakan untuk mengaduk bahan yang akan dicampur, bisa diganti dengan yang lain)
  • Drigen ukuran 5 liter


b. Persiapan bahan
  • Pupuk cair dari nasi basi yang sudah dibuat sebelumnya
  • Gula ½ kg
  • Air kelapa (bisa didapatkan di pasar – pasar tradisional)
  • Air leri (air bekas cucian beras)
  • Air komlam (jangan gunakan air PAM karena sudah tercampur dengan bahan kimia)

4. Langkah Pembuatan

a. Membuat cairan gula
Untuk membuat cairan gula kita bisa rebus terlebih dahulu air sumur yang sudah disiapkan. Kemudian masukkan gula aren atau pasir ke dalam air yang sudah mendidih. Kemudian dinginkan 5-10 menit cairan gula yang sudah jadi.

b. Mencampurkan bahan-bahan
Masukkan cairan gula yang sudah dingin kedalam ember yang sudah dipersiapkan sebelumnya, kemudian campurkan dengan pupuk cair yang sudah disimpan selama 7 hari (saya menyebutnya dekomposer). Masukkan juga air leri dan tambahkan air sumur secukupnya.

Untuk satu botol bekas air mineral ukuran 600 ml pupuk cair bisa dicampurkan dengan air sumur sebanyak setengah sampai satu ember. 

Jika semua bahan sudah dicampur, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan campuran tadi ke dalam drigen ukuran 5 liter atau sesuai dengan yang anda buat.

c. Penyimpanan
Simpan pupuk yang sudah dimasukkan ke dalam drigen di tempat yang lembab dengan temperatur sedang (tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas). Jangan simpan di tempat yang terkena matahari langsung, karena kandungan mikroba yang ada didalammnya bisa mati.

Lama penyimpanan 6 -7 hari dan 2 hari sekali tutup drigen harus dibuka untuk mengurangi gas yang ada didalamnnya. Menurut pengalaman saya jika uap atau gas yang keluar dari drigen sudah berbau seperti tape maka pupuk cair organik tersebut sudah jadi dan siap untuk digunakan. 

Semakin lama disimpan maka semakin baik, karena kandungan mikroba yang ada di dalam pupuk kompos cair semakin banyak namun setiap 1 bulan sekali harus ditambahkan cairan gula sebagai makanan untuk mikroba itu sendiri.

5. Cara Penggunaan Pupuk Organik Cair

Untuk menggunakan pupuk cair organik yang sudah jadi, kita campurkan terlebih dahulu dengan air sumur dengan takaran untuk 1 liter pupuk cair organik yang sudah jadi dicampur dengan air sumur sebanyak 5 liter. Jika sudah dicampurkan maka kita bisa langsung kocorkan ke tanaman yang akan dipupuk, atau kita bisa semprotkan ke batang dan daun dari tanaman yang akan dipupuk.

6. Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan yang didapat dari pengalaman saya ketika membuat pupuk cair organik ini diantaranya :
a. Sampah lebih bermanfaat
Point ini sangatlah penting,  karena sebelum saya bisa mengolah sampah organik dapur dan halaman belakang rumah saya seperti TPA (Tempat Pembuangan Akhir). 
b. Mengurangi penggunaan pupuk kimia
Seperti pada artikel sebelumnya, bahwa penggunaan pupuk kimia lambat laun akan merusak kandungan mikroorganisme yang ada di dalamnya dan cenderung merugikan pada saatnya nanti. Mungkin saat ini belum begitu terasa namun bisa kita lihat fakta dilapangan bahwasannya penggunaan pupuk kimia juga mempengaruhi pemanasan global.

Saran yang bisa saya sampaikan disini adalah manfaatkan apa saja yang ada disekitar kita, terutama sampah yang dianggap mengganggun. jika bukan kita yang melakukan, siapa lagi yang akan melakukannya? simple plan for greening. 

Untuk pemanfaatan sampai organik lainnya selain nasi basi, akan saya tuliskan di artikel – artikel selanjutnya. 

3 Responses to "PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN DEKOMPOSER NASI BASI"

  1. Takarannya antara bahan yang satu dng uang lai kurang jelas

    ReplyDelete
  2. Takarannya antara bahan yang satu dng uang lai kurang jelas

    ReplyDelete
    Replies
    1. takarannya saya biasa try and eror pak, soalnya tergantung kebutuhan dan ketersediaan bahan.

      Delete

Silahkan masukan pesan dikolom komentar apabila ada pertanyaan atau saran dan kritik untuk blog ini.
Terimakasih atas kunjungannya :)